Saturday 26 October 2019

VIC MENANG BANYAK


Namanya Victor Hariano Latupeirissa.
Saya pertama kali mengenalnya sebagai anak muda yang berada di balik panggung #TROTOART.
Belum lama memang. Baru sekitar 7 atau 8 tahun yang lalu. Saya lupa tepatnya. 


Saya tidak ingat persis bagaimana awal mulanya kami bisa seklop ini, sejauh yang saya ingat panggung pertama yang kami kerjakan bersama adalah untuk group musik Loleba di awal 2014.
Setelah itu, semuanya mengalir dari satu panggung ke panggung lainnya hingga membawa kami ke tujuan yang sama.

Kami sama-sama menyalakan api. Tujuan kami sederhana; menjaga supaya bara api tidak sampai padam.
Victor punya kekuatan itu. 

Mengenal, berkawan, bekerjasama, kemudian bersahabat sangat erat dengannya adalah anugerah yang hingga detik ini saya syukuri. 

Tanggal 23 Oktober 2019 kemarin, jam 5.32 pagi hari. Saya mendengar kabar duka itu. Pesan yang masuk pendek tapi menusuk hingga ke jantung.
“Kaka, Vic su seng ada lai”  (kak, vic sudah tiada)

Hanya dengan sekali tiupan, seketika api yang sedang berkobar hebat itu.. padam.

Dia pergi meninggalkan cerita yang belum tuntas kami tulis.
Dia pergi tanpa kata-kata perpisahan.
Dia pergi dengan kenyataan pahit yang harus saya tanggung bahwa saya tidak akan pernah bisa berjumpa dengannya lagi.
Sakit sekali ditinggal seperti itu.

Hari ini hari ketiga dia pergi. Masih banyak yang ingin saya katakan padanya.
Dan saya percaya Vic mendengar semuanya. Karena itu saya ingin menulis sebuah surat pendek untuknya.

Viiiiiic,
Apa kabar disana? Beta rindu Vic! 

Vic seng suka kehebohan-kehebohan di social media to? Maar ini Vic sendiri yang bikin heboh. Vic su lia orang-orang posting tentang Vic pung kepergian? Semua orang kehilangan. Semua orang tulis yang baik-baik tentang Vic. Semua orang puji Vic. Beta percaya bukan karena Vic su seng ada lalu dong tulis begitu. Tapi memang karena Vic hebat! Beta baca semua tulisan tentang Vic deng air mata. Air mata sedih karena Vic su jauh, dan air mata bangga karena beta bisa kenal sosok hebat kayak Vic.

Di antara sekian banyak hal baik yang Vic bagi deng beta, satu yang paling beta salut dari Vic yaitu Vic pung kemurnian hati. Tidak pernah ada yang dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi. Itu luar biasa. 

Vic pernah bilang par beta “Misdeb, katong seng usah muluk-muluk. Yang penting katong tujuan bae. Percuma katong bikin sesuatu yang besar tapi seng banya orang rasa akang pung bae”  
Sesederhana itu seorang Victor. Semurni itu Vic pung hati.

Vic inga dulu pernah satu kali katong 2 pulang, singga makan ayam lalapan depan MCM. Vic cerita Vic ditawari ikut seleksi untuk belajar seni pertunjukan panggung selama 1 tahun di luar negeri. Tapi Vic seng mau ikut seleksi, karena menurut Vic terlalu lama dan jauh dari Ambon.

Alasan itu menurut beta agak  kaku untuk anak muda sekreatif Vic. Tapi Vic selalu tau apa yang Vic lakukan.
Terakhir beta chat deng Vic katong dua masih bahas tentang pekerjaan. Hanya beberapa jam sebelum Vic menghembusakan nafas terakhir. Katong dua masih membicarakan rencana-rencana yang harus katong dua bikin besok. Dan di saat itupun Vic masih memikirkan  kepentingan banyak orang.

Ah, Vic. Betapa manis hidupmu.

Danke untuk kebersamaan mahal yang tak sebanding dengan apapun.
Danke untuk perhatian yang Vic berikan par beta.
Danke untuk obrolan-obrolan berkelas yang seng semua orang bisa dapa akang.
Danke untuk pelajaran seni panggung luar biasa yang Vic kasi par beta cuma-cuma.
Danke untuk kesenangan-kesenangan sederhana yang katong ciptakan dan nikmati sendiri.
Danke untuk cerita-cerita hidup yang bikin katong semakin hidup.
Danke untuk tumpangan ke rumah hampir tiap hari.
Danke untuk malam-malam beerbincang yang selalu menghadirkan kebahagiaan.
Danke untuk ide-ide cemerlang yang tak ikut mati.
Danke su hadir di beta hidup..

Vic janji ee.. harus bikin panggung-panggung  bagus disana. Nanti beta bikin disini.
Walaupun katong dua berada di dimensi yang berbeda, tapi selama semangat itu masih sama, maka seng ada yang berubah dari katong dua pung mimpi-mimpi. Mari katong wujudkan akang, Vic e.
Beta janji api itu seng akan mati lai!!  
Danke su sayang beta deng kasih luar biasa yang seng perlu diumbar tapi tumbuh di dalam.
Beta lai sayang Vic!

       “Spread your wings and keep flying, Vic. See you in the sky”
   

6 comments:

  1. Kak, b zg kenal Vic...tp dri tulisan kakak b jd ikut merasa kebaikan hati seorang Victor Latupeirissa...salute kakak voor Vic...tenang di rumah Bapa nyong...

    Semangat trs yah kak Deb...wujudkan mimpi Vic...mimpi bersama...bekerja dgn hati smua Tuhan hitung...smoga Vic pung keluarga dan kak Deb slalu dihibur dan dikuatkan Tuhan Yesus...������

    ReplyDelete
  2. Beta selalu nantikan ka deb tulisan. Tapi ini paleng pedih Beta baca akang. B seng kanal dekat tapi b tahu ka Vic tu sapa. Istirahat dengan tenang disana ka Vic.

    ReplyDelete
  3. KaDeb ♥️♥️

    Rest in Love Vic 😇

    ReplyDelete