Friday 29 May 2015

Adalah Divya Manjusha

Sementara Dee, *mata saya semakin berbinar* bagi saya adalah IDOLA.
Iya, saya mengidolakan gadis kecil ini.
Saya membanggakannya. mengaguminya. Sungguh sangat!



Baru-baru ini ada yang meminta saya menceritakan tentang Elle dan Dee.
Saya mendapati diri saya tersenyum seketika, dan kemudian dengan mata berseri-seri mulai menuturkan tentang Elle dan Dee. Elle bagi saya adalah kebahagiaan, ‘a living proof’ bahwa cinta itu ada. Elle adalah cinta pertama saya. Segalagalanya saya.

Sementara Dee, *mata saya semakin berbinar* bagi saya adalah IDOLA. Iya, saya mengidolakan gadis kecil ini. Saya membanggakannya. mengaguminya. Sungguh sangat!

Adalah Divya Manjusha, nama yang papanya dan saya sepakati untuk buah hati ketiga kami ini. Berasal dari bahasa India, Divya berarti cemerlang atau brilliant dan Manjusha berarti sebuah kotak penuh perhiasan atau a box full of jewels. Kemudian kami sepakat memanggilnya DEE.

Saya percaya nama seseorang adalah representasi dirinya. Dee tumbuh cemerlang dengan kelebihan-kelebihan yang semakin hari semakin membanggakan saya. Maaf kalau saya terkesan terlalu memuji, atau menyanjung gadis pujaan hati saya tersebut, tapi memang begitulah adanya dirinya bagi saya.




8 tahun lalu, 29 Mei 2007, Puji Tuhan, Saya -dengan cepat dan lancar- melahirkan Dee ke dunia ini. Kehadiran Dee saat itu sangat kami syukuri, mengingat Dee hadir setahun setelah kami kehilangan sang kakak, EM*.

Saya merasa baru tahun lalu menyaksikannya mengikuti lomba nyanyi di Taman kanak-kanak, baru kemarin mengantarnya mengikuti tes masuk Sekolah Lentera Harapan. Serasa baru kemarin mengganti popoknya, menggendongnya, menyuapinya, namun hari ini Dee sudah berusia 8 tahun. 

Dee –begitu juga Elle- mengajarkan pada saya bahwa hidup berjalan begitu cepat. Bahwa setiap hari, setiap jam, menit, detik haruslah disyukuri. Karena saya percaya apa yang terjadi dalam kehidupan kita bukanlah kebetulan. Oleh yang Maha Kuasa, tiap-tiap manusia telah disediakan apa yang menurutNYA dibutuhkan oleh manusia. Seperti olehNYA saya diberikan Elle dan Dee, yang bukan hanya berperan sebagai anak bagi saya, tetapi lebih dari itu, mereka adalah ‘guru’ yang tanpa mereka sadari mengajarkan terlalu banyak hal kepada saya. Dan untuk itu saya bersyukur.

Malam ini, memasuki tanggal 29 Mei, saya memilih untuk merayakannya berdua Dee. Bukan selayaknya ‘jam 12 malam’ dengan kue kejutan, namun dengan mengajaknya tidur di kamar saya, dan memandanginya pulas, sambil bersyukur kepada yang Kuasa karena diberikan kesempatan menjadi mama bagi gadis istimewa ini.

Malam ini, lewat tulisan ini, saya ingin Dee tau bahwa Dee berarti banyak dalam hidup saya. Dan bahwa saya selain mencintainya -melebihi apapun di dunia ini-, juga ingin minta maaf karena telah mengecewakannya di usianya yang masih sangat belia. Namun sekali lagi saya percaya, yang Maha Kuasa tau bahwa kami –Dee dan saya- saling membutuhkan, untuk itu kami dipertemukan dalam hubungan ibu-anak, dan saya bersyukur tidak berbatas atas anugerah ini.

Divya Manjusha, Selamat memasuki usia yang baru! Semakin jadi! Tuhan menyertaimu, koncoku!

Backsound: You are the first, the last, my everything - Barry White.
I know, I know there's only one like you.
There's no way they could have made two.


*EM adalah panggilan dari Ezekiel Mischa, Malaikat tampan yang meninggal setahun sebelum Dee lahir.