Wednesday 10 February 2016

Prahara

Sebenarnya ini bukan tentang kepergianmu. Bukan! Karena aku tau setiap yang datang pasti akan pergi. Dan ini adalah giliranmu.

Yang membuat aku tersentak adalah kenyataan bahwa kepergianmu mampu membuatku setengah mati. Dan aku tak suka itu.

Yang membuat aku kembali tersentak adalah kenyataan bahwa aku –yang selalu sanggup memilih bahagia dalam keadaan apapun- kalah melawan rasa kehilangan akan dirimu.

Dan yang lagi-lagi membuat aku tersentak adalah kenyataan bahwa ternyata kamu pergi bukan tanpa membawa apa-apa. Kamu membawa separuh hatiku! Dan itu jahat, teman!

Yang juga membuat aku tersentak adalah kenyataan bahwa aku terus dan terus mengenangmu. Dan aku tak suka kenangan. Karena kenangan berarti ingatan. Dan ingatan berarti pelukanmu. 

Pelukanmu berarti kenyamanan. Kenyamanan berarti (hanya) sementara. Dan itu kamu; sementara! 




No comments:

Post a Comment